Manchester (UK): Family friendly-kah?

Empat tahun belakangan ini, kami sering mendapat pertanyaan serupa dari teman-teman yang akan datang dalam waktu dekat ataupun masih berencana memilih UK sebagai negara tujuan untuk studi lanjut mereka. Sejujurnya, pertanyaan inipun sempat mampir di benak saya dan suami 4 tahun silam ketika akhirnya jalan hidup dan rejeki dari Allah membawa kami ke sini. Sayangnya saat itu, karena persiapan yang singkat dan proses yang lumayan memakan waktu karena berkali-kali ganti kampus dan negara tujuan ( sampai pernah bikin visa UK 2x), kami berangkat dengan minim informasi tapi dengan penuh keyakinan semua akan baik-baik saja, tsaaaah!! ❤

Jika saya boleh mengartikan, sebenarnya keramahan yang diharapkan mahasiswa yang datang bersama keluarga pada dasarnya lebih ke poin-poin non-perkuliahan a.k.a kepraktisan hidup sehari-hari terutama untuk anak dan suami/istri yang ikut berangkat memberi support, bener ga? Gimana sekolah dan pendidikan anak? Gimana peluang kerja buat pasangan? Seberapa mudah mendapatkan bahan makanan (terutama yang halal buat muslim)? Bagaimana tingkat keamanan area tempat tinggal, kondisi cuaca,  lalu kalau mau ke rumah sakit dan tempat beribadah gampang atau engga? Trus orang UK ramah-ramah apa jutek 😜 dan hal lain yang sedikit banyak akan sangat mempengaruhi keberhasilan studi suami istri ke depannya.

Jawabannya bagaimana, silakan nanti disimpulkan sendiri yah, hehehe

Disclaimer:  pembahasan ini murni berdasarkan pengalaman pribadi, dan walaupun bahasannya saya khususkan buat Manchester, tapi mengacu pada cerita teman dan pengalaman ngebolang beberapa kali ke beberapa kota di UK, bisa jadi berlaku secara umum di  kota-kota besar UK lainnya.

  1. Makanan

Kok ngebahas makanan yang pertama sih Med? Wkwkwkw..
Buat kaum muslimin muslimat gak boong sih ini jadi poin pertama yang menjadi kegalauan ketika datang ke negara minoritas muslim. Kan gak lucu kalau tiap hari makan roti mulu ( anaknya suka nasi ama rendang :p)

Insya Allah ketakutan teman-teman gak akan kejadian di sini karena Manchester berlimpah toko daging dan supermarket halal. Mau bikin apa aja mulai dari sate padang, pempek Palembang, gudeg, pisang ijo, sampai gulai kikil, bisa banget (asalkan mau)!
Belum lagi restoran-restoran dan gerai makanan siap saji halal, hampir bisa ditemui di setiap pojok dekat kampus , city center dan kawasan tempat tinggal mahasiswa. Jadi kalau kemalasan memasak lagi kumat, beli ke TKP, atau tinggal telpon (delivery service).

THE CURRY MILE
The Curry Mile (source: dailymaii.co.uk)

Hmm..apalagi ya? Oh, mau beli nangka, pete, durian, kangkung, tahu tempe, gula merah? Ada Chinese supermarket, komplit pliiiit! Ada pula Indonesian groceries yang melayani pembelian online, tinggal pesan dan tadaaa, barang akan sampai di pintu rumah.

( tunggu tulisan khusus tempat belanja/groceries shopping, yes :))

  1. Sekolah anak

Berbahagialah Bapak Ibu yang akan membawa serta anak-anak ke  UK karena gak perlu mengeluarkan biaya lagi. Aheem, mayan kan kalau ada anak 3 orang aja 😇

Bapak Ibu gak usah khawatir dengan perbedaan bahasa karena anak-anak akan dengan sangat cepat beradaptasi. Dulu putri kami butuh 3 bulan saja untuk bisa cas cis cus ngomong dalam bahasa Inggris dengan teman dan guru-gurunya. Pengalaman serupa ini juga diamini oleh teman-teman lain.

Tulisan lengkap tentang sekolah anak, cara mendaftar dan persyaratannya bisa dibaca di sini

Khusus anak usia 0-3 tahun ada kegiatan stay and play, baca di sini

  1. Kesehatan

Sejak tahun 2015 kemaren, pemerintah UK memberlakukan biaya kesehatan/NHS, kalau di negara lain biasa disebut asuransi kali ya dan sudah berlaku sejak lama. Di Inggris sendiri karena selama ini biaya kesehatan gratis trus tiba-tiba ada biaya NHS, efeknya jadi lumayan terasa karena menambah besar jumlah deposit yang harus disiapkan untuk membawa keluarga. Semoga saja di tahun-tahun mendatang biaya NHS untuk dependant bisa tercover di dalam komponen beasiswa. Amin.

Untuk layanan dan konsultasi kesehatan dipusatkan per wilayah di semacam Puskesmas/General Practitioner (GP)/dokter umum. Pasien tidak bisa langsung datang ke rumah sakit ( kecuali dalam keadaan emergency).

Bila merasa sakit atau mau berkonsultasi, yang pertama dilakukan adalah membuat appointment lewat telpon/datang langsung ke GP tempat kita terdaftar. Lalu bagian reception akan mencarikan waktu sesuai slot yang tersedia. Adakalanya kita harus menunggu seminggu atau lebih sehingga ketika waktunya datang, penyakit teman-teman sudah duluan sembuh, Alhamdulillah😆

Jika teman-teman mempunyai riwayat kesehatan yang mengharuskan mengkonsumsi obat-obat tertentu yang mungkin bisa diresepkan untuk jangka waktu lama dari Indonesia ada baiknya langsung masukkan ke dalam list obat-obatan pribadi yang harus dibawa.

Rusholme Health Centre (source: http://www.panoramio.com)
  1. Tempat ibadah

Untuk teman-teman Nasrani, gak usah dijelasin lah ya, buanyaak banget gereja buat tempat peribadatan 🙂

Mesjidpun Alhamdulillah gak susah ditemukan. Di sekitaran tempat tinggal kami saja ada 2 mesjid besar yang selalu ramai dengan jamaah tua muda juga anak-anak yang belajar mengaji 3 sampai 5 kali seminggu tergantung TPA masjid masing-masing.


University of Manchester sendiri  mempunyai hall yang diperuntukkan sebagai mesjid. Di kampus selatan ( Oxford Road)  ada Macdaugall Prayer hall,  sedangkan di kampus utara ada tempat sholat yang luas di basementnya Sackville Building.  Tidak hanya di kampus, di pusat perbelanjaan kota Manchester (Manchester Arndale dan Trafford Centre) serta di rumah sakit dan tempat-tempat umum lainnya juga tersedia prayer hall.

  1. Transportasi

Moda transportasi dalam kota Manchester ada dua yaitu tram dan bus. Yang paling luas aksesnya adalah bus sedangkan tram hanya menjangkau daerah tertentu.

Tram in Piccadilly Garden (source: citycentrevoice.co.uk)

Salah satu keuntungan tinggal di daerah dekat kampus, kita bisa menghemat biaya transport dan juga waktu. Perjalanan ke kampus bisa ditempuh dengan berjalan kaki atau mengendarai sepeda.

Untuk transportasi antar kota. ada kereta di Manchester Piccadilly Station yang siap memberangkatkan teman-teman melanglang menyusuri kota-kota cantik lainnya di UK dan juga bandara internasional Manchester dengan berbagai rute antar negara.

Barangkali teman-teman termasuk pecinta traveling seperti saya dan keluarga, tips jalan-jalan ala budget traveler ini mungkin membantu ( klik di sini)

  1. Kesempatan kerja full time/part time

Nah biasanya buat mahasiswa yang membawa pasangan ini adalah pertanyaan yang sering ditanyakan. Well, merujuk pada pengalaman teman-teman yang pernah tinggal di Amerika, Jerman dan Australia, kerja part time di UK ternyata tidak sebanyak di negara-negara tersebut. Tapi bukan berarti nggak ada loh ya. Banyak juga kok pekerjaan casual  yang tersedia disini dari menjadi cleaner, tukang masak, jaga toko sampai tukang sortir di kantor pos. Dari sekarang silakan cari informasi sebanyak-banyaknya dari para pendahulu yang sudah ada di UK, siapa tahu ada lowongan pekerjaan.
Untuk kerja full time memang rada susah ya, karena sependek pengetahuan saya, pekerjaan itu diprioritaskan bagi orang Inggris dan EU, kecuali teman-teman memang punya skills yang sangat spesial sekali. Faktanya, banyak juga para dependants yang mendapat tawaran pekerjaan dengan gaji menggiurkan untuk hidup di UK.
Buat Ibu-ibu yang mungkin tidak bisa mobile terlalu sering meninggalkan bayi?
Membuka katering untuk mahasiswa Indonesia seperti yang  kami lakukan di sini bisa jadi sebuah alternatif 🙂 Atau jika mau iseng menyalurkan hobby baking/cooking sesekali bisa ikut meramaikan acara food bazaar yang diadakan secara berkala oleh PPI GM/PPI UK.


Yang jelas. pendamping mempunyai hak untuk bekerja full time dan student punya hak untuk kerja 20 jam seminggu (kalau aturannya belum berubah)

  1. Keamanan

Hmm..Dimana-mana kalo ngomongin keamanan sih tergantung area ya, tak terkecuali di Manchester. Ada area-area yang terkenal kurang aman karena tingkat kriminalitas yang cukup tinggi. Ini biasanya di area yang banyak ditinggali penduduk pendatang dan imigran termasuk area sekitar kampus.
Kejahatan yang biasa terjadi adalah pencopetan, penjambretan juga perampokan. Bisa di jalan atau di rumah bahkan di atas bus. Tips preventif ya mesti hati-hati aja kalo mau milih tempat tinggal. Kalau memilih rumah, usahakan pintu belakangnya tidak terhubung dengan akses umum (closed gate) karena biasanya pelaku kriminalitas masuk/loncat dari tembok bekang. Di jalan usahakan sebisa mungkin tidak  buka-buka HP, karena banyak banget yang sudah kecopetan HP/tas/laptop.

Intinya sih in general tetap relatif lebih aman lah disini ya. Gak ada yang namanya kapak merah atau maling spion di lampu merah. Paling yang lumayan annoying kalau tiba-tiba ketemu orang mabok trus teriak-teriak atau muntah di bus.

  1. Kegiatan kekeluargaan warga Indonesia

Ini adalah obat yang paling mujarab buat penyakit kangen kampung halaman 😆Kekeluargaan di Manchester kentel banget! Temen-temen udah kayak sodara sendiri. Di mana coba ya bisa bertamu ke temen sampai tengah malam trus nginep, haha..
Di sini sering diadain kegiatan gathering yang melibatkan semua warga Indonesia termasuk mahasiswa, yang kerja, yang menetap, yang nikah antar bangsa, dsbnya.
Paguyuban yang kami miliki ada Pengajian Karisma buat yang Islam dan IFMAN buat yang Nasrani. Tentunya ada PPI Greater Manchester juga yang punya beragam program menarik tiap tahunnya.

Kids Performance with Om Tante Padus at Indonesian Cultural Festival
Picnic time
  1. Cuaca

Ada 4 musim di Manchester yaitu musim dingin, agak dingin, dingin banget dan agak hangat. Buat yang mendambakan salju di Manchester? Wajib bersabar, karena salju di sini sering datang terlambat bahkan kadang gak nongol sama sekali, hehehe..
Manchester memang terkenal dengan gloomy dan windynya. Baru tahun ini selama 4 tahun terakhir kami ngerasain yang namanya summer  sampai 26-27’C dan itupun sementara ini baru beberapa hari pas awal puasa 18.5 jam pula, haha.. Hari-hari normalnya ya mendung, kelabu. Kalaupun sunny ya tetep brrrrrrrr dingin semriwing. Jadi kalau temen-temen liat kami ini pake coat padahal lagi terik, sumpah itu semata-mata karena kedinginan bukan gaya-gayaan :p 😛 :p

img_3436
Cherry blossoms ( Spring 2015), photo by: Om Wulung
img_3015
This is Manchester!
  1. Keramah-tamahan orang Inggris

Saya sendiri banyak belajar dari orang Inggris. Kepedulian mereka tinggi banget. Buktinya kalau ketemu di jalan nyapanya aja romantis banget“ Are you alright, love?” wkwkwk..Jangan ge-er ya kalau ntar ke sini dipanggil love, darling atau sweetheart, memang begitulah sapaan hangat apa kabar dari orang Inggris.

Penduduk UK terkenal ringan tangan. Di koran MetroUK malah ada 1 kolom bertajuk good deed feed untuk  terus mengkampanyekan kebaikan.
Ga sekali dua kali saya dibantu tanpa diminta. Kalau mereka lihat kita repot, otomatis pasti nawarin bantuan, seperti dorongin push chairs ( stroller) turun dari bus, naikin koper di tangga stasiun yang gak ada liftnya, ikut bantu menghibur bocah kalau lagi “banyak gaya “di kereta sampai ikut nyanyi-nyanyi bareng, haha.

img_3431

Jiwa sosialnya masyarakatnya juga kuat sekali lho. Mereka suka banget sama yang namanya kegiatan volunteering. Gak cuma sumbangan duit dan barang, tapi pikiran, tenaga, perencanaan sampai pelaksanaan semua dikerjain sama mereka.
Di daerah saya tinggal, sering banget diadain semacam gotong-royong rutin membersihkan taman dan menanaminya kembali bersama-bersama. Ini dikelola oleh sekelompok orang-orang peduli lingkungan yang murni volunteer. Mereka sering bilang, “This is what we should do for our community . If not us, who else? We should begin in our own environment and in our own community.” Uhuk, nampol bingit! Padahal kagak belajar dari Aa Gym ya mereka (yaang 3M itu loh)

Buat yang ingin ikut jadi volunteer, jangan khawatir, banyak banget lowongannya. Ada  charity shops, museums, panti jompo, community center, sekolah, taman, dsb yang siap menampung. Untuk bisa jadi sukarelawan kita akan dikasi semacam training/induction, jadi gak asal kerja aja. Dapat duit? Jelas engga ya..tapi pengalaman InsyaAllah tak ternilai harganya.

media

Apalagi ya, kayanya cukup untuk sekedar informasi awal. Teman-teman nanti bisa rasakan sendiri, dijamin betah 🙂
Good luck buat yang sedang mengajukan permohonan beasiswa atau sedang dalam proses mengumpulkan deposit supaya bisa membawa keluarga hehehe. Mohon doanya juga untuk kami yang masih berjuang di sini yaa…

Media Putri Yohana

Manchester, 14 Juni 2016

Ditulis sambil nyambi masak ikan asin buat bukaan 😛

===============

Link lain yang bermanfaat untuk dibaca:
1. Tips Memilih Makanan Sehat dan Halal
2. Cara Daftar GP
3. Tips Memilih Tempat Tinggal di UK
4. Cerita mahasiswa Indonesia dan dependant bekerja part time sebagai floor engineering di Manchester

7 thoughts on “Manchester (UK): Family friendly-kah?

  1. Assalamualaikum kak, Aku mau tanya dong, kira2 kakak tau nggak ya info lowongan part time di sana, atau beasiswa untuk D3? aku lulusan d3 UI, daan pengen banget bisa kerja di UK. Kebetulan aku udah berkeluarga dan pengen bawa suami dan ankku juga ke sana. Dari tulisan kakak, aku jadi makin termotivasi untuk bisa mewujudkan ini. Terimakasih banyak, Kak Medi 🙂

    Like

  2. Halo Mba Media, saya Ceacil.. postnya amat sangat membantu hehe. Kebetulan saya sedang ada rencana untuk hijrah ke UK dan kebetulan juga tujuannya di Manchester, saya sedang mencari sebanyak2nya informasi A-Z. Apa Mba Media berkenan contact secara personal ke email saya Mba, cdaniaty@gmail.com ? Terimakasih banyak sebelumnya Mba 🙂

    Like

  3. salam kenal mbak media. apa boleh saya tanya2 tentang kehidupan dan sekolah untuk anak kecil di sana. saya berencana bawa anak mslhnya

    Like

Jika artikel ini bermanfaat atau ada hal yang mau ditanyakan silahkan tinggalkan komen disini